Posts

Englinesian, Jaksel, Sok Inggris

Disclaimer : Aku tidak tinggal di Jakarta Selatan This topic were frequently talked couple months ago since the way "Anak-Anak Jaksel" (Jaksel : Jakarta Selatan) talk to their friends was found strange by most people. Mereka suka mencampur-adukkan Bahasa Inggris dengan Bahasa Indonesia di setiap percakapan mereka. Orang-orang yang mulai menyadari keganjalan dari cara mereka berbicara membawa topik ini hingga ke media sosial dan tak banyak yang menjadikannya bahan bully -an.  Kenapa yang menjadi objek pembicaraan adalah "Anak-Anak Jaksel"? Itu karena memang yang paling sering menggunakan Englinesian (Read : English Indonesian. I found this word from Sacha Stevenson in her youtube channel . Go check it. Her contents are super berfaedah) adalah orang-orang yang tinggal atau sering menghabiskan waktu di Jakarta Selatan. Mereka suka ngomong, "gue literally excited banget begitu denger The Chainsmokers bakal manggung di Jakarta. Can't waittt...

(Merasa) Diabaikan

Ignorance seems to be nearly everyone's biggest fear. Ketika diabaikan, kita cenderung merasa kecil dan mulai berprasangka yang tidak-tidak terhadap orang yang kita anggap mengabaikan kita. Sebagai contoh. Kamu adalah salah satu panitia di seksie Dana dan Usaha untuk silver anniversary SMA-mu. Dan baru di minggu pertama kamu aktif mencari donatur, kamu berhasil mengumpulkan dana dua puluh juta, misalnya. Padahal ini adalah kepanitiaan pertama yang kamu ikuti. It was awesome. Kasie Danus memuji kamu habis-habisan, blabbering around about your initial achievement to other members and teachers. Kamu pun merasa tersanjung. SANGAT WAJAR. Lalu, di minggu kedua, salah satu panitia Danus juga, si populer dengan network yang lebih luas dari operator XL, mengatakan bahwa dia punya janji temu dengan calon donatur potensial yang sepertinya bisa memberikan dua kali lipat dari pencapaianmu di minggu pertama (Read : empat puluh juta). Seperti gerak jatuh bebas di salah sat...